Minggu, 22 Mei 2016

SUNGGAH TAKPUNYA KEPRIMANUSIAN SEORANG!!! Ibu Ikat Kaki Balitanya ke Batu Selama Sembilan Jam Setiap Hari..!!!TOLONG DI SHARE...

Media ramai memberitakan seorang balita perempuan yang masih berusia 15 bulan ditambatkan oleh ibunya ke batu.




Ilustrasi: Balita di tempat konstruksi di India                                                             Nalme Nachiyar/Bangalore Citizen Matters        

Shivani tidak bisa ke mana-mana karena kakinya diikat dengan seutas plastik bertuliskan 'caution,' ke batu besar di lokasi pengerjaan bangunan, di India bagian barat. Plastik ini panjangnya sektar 1,4 meter.

Dilansir Reuters, hal terjadi setiap hari selama sembilan jam. Dengan tubuh kotor dibalut debu, Shivani yang tak beralas kaki harus menahan suhu udara yang panas mencapai 40 derajat Celcius.
Shivani diikat saat orangtuanya sibuk bekerja. Sang ibu, Sarta Kalara serta ayah Shivani merupakan buruh yang mendapat penghasilan 250 rupe dari menggali lubang untuk kabel listrik di Kota Ahmedabad.

Bukannya tidak kasihan pada darah daging sendiri, tapi menurut Sarta tak punya pilihan. Hanya itulah satu-satunya cara agar putrinya tersebut tetap bisa diawasi.
"Saya ikat dia sehingga dia tidak bisa ke jalan. Putra saya masih berusia tiga setengah tahun, jadi tidak bisa mengawasi adiknya," kata wanita berusia 23 tahun itu seperti dilaporkan Reuters.
"Banyak kendaraan lalu lalang di tempat ini, saya tak ada pilihan. Saya melakukannya demi keselamatannya," tambah sang ibu.

Dilaporkan Reuters, di India terdapat sekitar 40 juta pekerja bangunan. Satu di antara lima pekerja tersebut adalah wanita.

Sebagian besar merupakan pendatang miskin yang berpindah kerja dari satu tempat ke tempat lain.
Bukan hal aneh bila melihat ada anak kecil yang bermain di pasir dan lumpur saat orangtua mereka mengangkut bata maupun menggali di tempat pembuatan jalan baru atau rumah mewah.
Seperti keluarga Shivani, banyak keluarga lainnya yang tinggal di tenda atau tidur di tempat terbuka di malam hari.

Prabhat Jha, kepala perlindungan anak di badan Save the Children India, mengatakan tempat penitipan bayi sangat jarang. Kalaupun ada biayanya sangat mahal.
"Seharusnya ada fasilitas penitipan bayi, baik itu dari pemerintah atau perusahaan konstruksi. Seharusnya ada tempat aman untuk anak-anak ini. Mereka menghadapi risiko nyata terluka," kata Jha.

Namun perusahaan-perusahaan di India biasa menyewa pekerja upah murah. Para kontraktor membawa rombongan buruh, seringkali direkrut dari desa yang sama untuk bekerja, tapi dengan pengawasan keamanan rendah.

Saat jam istirahat, para pria pergi minum sedangkan wanita-wanita pergi memberi makan anak-anak.
Para orangtua mengatakan anak-anak biasa tinggal bersama mereka hingga usia tujuh atau delapan tahun. Setelah itu mereka akan dikirim untuk tinggal bersama kakek nenek di desa-desa yang miskin, di negara bagian tetangga.

Kelara yang menggendong Shivani saat kakinya masih terikat, mengatakan manajer-manajer di tempatnya bekerja tidak menghiraukan kondisinya.
"Mereka tidak peduli pada kami ataupun anak kami. Mereka hanya mengkhawatirkan pekerjaan," katanya.

SUMBER..http://ift.tt/1U0xFVu
sumber:http://ift.tt/1YOaKOV

0 komentar:

Posting Komentar